RINTIHAN TERIRING TANGIS TAK BERSUARA DARI NURANI RAKYAT YANG TAK TERJAMAH

65 Thn silam bukan waktu yang singkat pasca NKRI memproklamirkan kemerdekaannya, impian disertai perjuangan keras para pendahulu negeri ini berhasil menghantarkan Indonesia pada titik kemenangan terlegitimasi pada hari yang sangat bersejarah 17 agustus 1945. Niat yang tulus untuk membuka lembar baru kebebasan menikmati hamparan kekayaan bumi pertiwi itu sekarang bukan sejarah lagi……

Namun bagi sebagian besar warga pribumi sampai 65 thn pasca proklamasi impian kemerdekaan itu masih sebatas angan, sejarah bahkan tidak salah jika ungkapan itu hanya bernilai dongeng….

Dari zaman menuju Era selanjutnya melalui estapet para penjajah baik asing maupun local kaum pribumi ibu pertiwi hanya menjadi budak di negeri sendiri. Kaum pribumi dibebaskan menguliti nangka dan dibiarkan berlumur getah dan tidak pernah mendapatkan kebebasan untuk mencicipi manisnya buah nangka milik mereka, hasil jerih payah mereka, yang tumbuh dari ladang subur warisan nenek moyang mereka………..

Dengan janji kedamaian mulut mereka dibungkam hingga kritik demi kritik pun perlahan terhapus dari komat kamit bibir mereka, namun perlahan tapi pasti keyakinan yang tumbuh dalam benak mereka suatu waktu akan berubah menjadi gelombang Besar yg akan meluluh lantahkan peradaban kapitalisme kebanggaan para penguasa……

Betapa tidak, kekayaan negeri ini bukanlah sekedar semboyan ataupun symbol, hamparan sumber daya alam yang amat menjanjikan itu bukan sekedar hiasan, namun sampai hari ini, sebagian besar penduduk didaerah bebatuan yang harus rela mengurut dada dan senantiasa membiasakan diri melintasi jalanan penuh lumpur dan berliku, hasil produksi yang semestinya segera tersalurkan harus direlakan membusuk diladang hanya karena persoalan transportasi yang tak terhubung. Sudah sekian lama rakyat dibebankan menanggung subsidi listrik tapi sampai sekarang sebagian besar warga pribumi belum terjamah aliran listrik, lantas kemana uang rakyat yang selama ini dibebankan melalui pajak bumi & bangunan, pajak ternak, pajak retribusi dan pungutan pungutan lainnya???????? Lalu apa fungsi mereka yang dibiayai hidupnya dan difasilitasi oleh rakyat untuk duduk manis di gedung mewah dengan harapan dapat mengurus dan mewujudkan kebutuhan rakyat????

Apa pula kata mereka yang telah menebar janji manis dan dipilih oleh rakyat untuk mewakilkan rintihan dan aspirasi rakyat digedung mewah dan adem sana??????



Posted by



Anchar Winner
»»  READMORE...
Template by : anchar revolusiparadigmaterkini.blogspot.com